Arung Hijau, sebuah pantai yang berada di sebelah Selatan kota Tarempa tepatnya Desa Tiangau kecamatan Siantan Selatan. Sama halnya dengan p...

PANTAI ARUNG HIJAU: Primadona Kala Senja

Arung Hijau, sebuah pantai yang berada di sebelah Selatan kota Tarempa tepatnya Desa Tiangau kecamatan Siantan Selatan. Sama halnya dengan pantai Selantak, pantai ini didominasi oleh bebatuan dengan berbagai ukuran yang berasal dari pecahan karang dan terkikis oleh gelombang laut dari waktu ke waktu.

Di pantai ini terdapat dermaga yang biasa digunakan masyarakat sekitar untuk memancing dan tempat kapal bersandar. Selain itu disini juga disediakan banyak gazebo untuk wisatawan yang ingin bersantai sambil menikmati air kelapa muda atau sekedar menikmati pemandangan.

Sunset di Arung Hijau

Masyarakat sedang memancing ikan dari atas dermaga

Akan tetapi tujuan Anambaspedia kali ini bukanlah menikmati sunset dari dermaga ataupun sekedar duduk di gazebo. Namun kami akan menyusuri ujung Pantai Arung Hijau sedikit jauh ke selatan. Tempat dimana jarang dikunjungi oleh masyarakat pada umumnya.

Perjalanan dimulai dari pusat kota Tarempa menuju desa Tiangau dengan waktu tempuh hanya 30 menit saja. Setelah tiba di desa Tiangau selanjutnya menyusuri jalan semen yang memanjang dari arah selatan dermaga sekitar 10 menit perjalanan. Lalu kita akan memasuki jalan setapak dengan kontur tanah merah berbatu. Perjalanan dilanjutkan sampai akhirnya jalan tidak bisa dilalui lagi dengan tanda papan yang bertuliskan "sepeda motor berhenti disini".

Setelah memarkirkan sepeda motor kami melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki melalui jalan kecil di pinggir pantai. Dari tempat parkir sepeda motor menuju ujung pantai ini memakan waktu kurang lebih 30 menit. Selama di perjalanan akan disuguhkan pemandangan oleh pecahan-pecahan bangkai kapal asing yang hanyut ke pinggir pantai.

Titik pemberhentian terakhir kami adalah di salah satu batu besar yang berada tidak jauh dari bibir pantai. Dari sini kami dapat menikmati hamparan laut pantai Arung Hijau yang memanjang dari utara hingga selatan. Total waktu tempuh dari pusat kota adalah kurang dari 1 jam.

Sejauh mata memandang
Penulis bersama tamu yang berasal dari Kota Batam: Putra (pojok kiri) dan seorang backpacker dari Malaysia: Harman (tengah)
Menikmati pemandangan dari atas batu




Menikmati pemandangan sambil ber Selfie ria

0 comments: